
Setiap tanggal 24 September 2025, bangsa Indonesia memperingati Hari Tani Nasional sebagai momentum untuk menghormati jasa para petani yang menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan. Peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan juga pengingat bagi kita semua tentang betapa vitalnya peran petani dalam kehidupan sehari-hari.
Petani adalah tulang punggung bangsa. Dari tangan mereka, beras, sayur, buah, dan berbagai kebutuhan pangan dapat tersaji di meja makan masyarakat. Tanpa petani, mustahil kita bisa berbicara tentang kedaulatan pangan, apalagi masa depan negeri. Namun, kenyataannya, profesi petani sering kali dipandang sebelah mata. Tantangan seperti harga hasil panen yang tidak stabil, akses pupuk yang terbatas, serta alih fungsi lahan membuat perjuangan mereka semakin berat.
Hari Tani Nasional menjadi saat yang tepat untuk merefleksikan kepedulian kita terhadap petani. Sudah seharusnya pemerintah, akademisi, mahasiswa, dan seluruh lapisan masyarakat bersama-sama memberikan perhatian lebih, baik melalui kebijakan yang berpihak, pendampingan teknologi pertanian, maupun sikap menghargai kerja keras mereka.
Sebagai generasi muda, mahasiswa juga memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung petani melalui riset, inovasi, maupun gerakan sosial yang berorientasi pada penguatan sektor pertanian. Dengan begitu, petani tidak hanya menjadi simbol masa lalu, tetapi juga pilar masa depan bangsa yang berdaulat dan mandiri.
Mari kita jadikan Hari Tani Nasional sebagai momen kebangkitan kesadaran bersama untuk terus menghargai, mendukung, dan memperjuangkan kesejahteraan petani. Karena dari sawah dan ladang merekalah, masa depan negeri ini tumbuh dan berkembang.