STIT TUNAS BANGSA Gelar Seminar Nasional “Pendidikan Karakter”

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Tunas Bangsa, menggelar seminar nasional dengan tema “Penguatan Pendidikan Karakter untuk Mencetak Generasi Emas Bangsa” pada Sabtu (3/2/2018) lalu. Dua pembicara utama dalam acara tersebut adalah Dr. KH. Ahmad Daroji, M.Si., Ketua MUI Jawa Tengah dan Dr. Tjipto Subadi, M.Si., Sekretaris Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI). Seminar nasional pendidikan ini  diikuti oleh kepala sekolah, guru serta mahasiswa dari daerah Banjarnegara dan sekitarnya. Jumlah peserta sekitar  80 orang.

“Seminar Nasional ini merupakan kegiatan ilmiah pertama yang diadakan oleh STIT Tunas Bangsa, dengan tujuan memberikan wawasan tentang kondisi pendidikan kepada masyarakat umum serta para pemerhati pendidikan. Harapannya akan diadakan kegiatan sejenis ini secara rutin oleh civitas akademika STIT Tunas Bangsa” papar ketua panitia Nanang Gesang Wahyudi, M.Pd.

STIT Tunas Bangsa Gelar Seminar Nasional

Seminar diawali dengan kata sambutan oleh pendiri STIT Tunas Bangsa KH. Ali Hanan Fatah, MBA, M.Si., memberikan pesan kepada peserta, bahwa dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia perlunya penguatan pada karakter serta penguasaan IPTEK dan perlunya upgrade kemampuan dalam berbahasa Inggris. Pada acara seminar, Dr. KH. Ahmad Daroji mengupas topik  “Pendidikan Karakter dalam Perspektif Agama Islam”. Adapun Dr. Tjipto Subadi, M.Si.membahas topik “Penguatan Pendidikan Karakter dan Penerapan dalam Lembaga Pendidikan”.

Antusiasme peserta sangat baik, dengan banyaknya penanya yang merespon paparan para pembicara. Dr. KH. Ahmad Daroji, M.Si memberikan pemaparan pendidikan ala Rosulullah, dengan mengutip hadits Nabi tentang perintah untuk belajar berenang dan memanah. Perintah tersebut menurut beliau mengandung maksud, berenang mengajarkan agar tidak tenggelam/terlena dengan keadaan jaman. Memanah mendidik untuk menjadi fokus pada tujuan dan cita-cita. Kemudian, kunci penguatan pendidikan karakter adalah pembiasan dan teladan. Sedangkan Dr. Tjipto memaparkan kondisi SDM Indonesia dikaitkan dengan peran lembaga pendidikan untuk menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Beliau memberikan sedikitnya tiga solusi. Pertama, mendesain model pembinaan pendidik/dosen. Kedua, Lesson Study merupakan model alternatif yang harus dipilih oleh Kampus, karena Lesson Study sebagai model pembinaan pendidik yang berhasil di Jepang dan telah mendunia. Terakhir, Revolusi akhlaq dengan berpegang pada Al Qur’an dan Sunnah.